Lebih dari lima puluh anggota kelompok kategorial OMK (Orang Muda Katolik) Lumen Gratiae Paroki Katedral Ruteng mengikuti kegiatan pembinaan rohani akhir pekan (10/3) kemarin.

Ketua OMK LG Ferdi Iring dan Pastor Paroki Katedral Ruteng | Foto: Frans Joseph, Ruteng
Selain sebagai salah satu agenda dalam Tahun Persekutuan Keuskupan Ruteng, bina rohani juga dilaksanakan dalam rangka penguatan organisasi serta pembekalan pengurus baru. Untuk diketahui, pertengahan Februari lalu, masa kepengurusan lama yang diketuai Adeng Krowa telah berakhir dan Yosef Ferdinandus Iring terpilih sebagai Ketua OMK Lumen Gratiae yang baru.
Menurut Ferdi Iring, kegiatan pembinaan rohani merupakan agenda resmi pertama OMK LG di masa kepengurusannya. “Ini agenda pertama menjelang pelantikan. Selanjutnya, bulan Maret ini kami akan mementaskan tablo kisah sengsara Yesus pada Jumat terakhir masa prapaskah,” tuturnya.

Deklarasi Anti Hoax | Foto: Frans Joseph, Ruteng
Dari Deklarasi Anti Hoax sampai Motivasi Wirausaha
Kegiatan pembinaan rohani di Aula Assumpta Paroki Katedral Ruteng itu berlangsung mulai pukul 16.00 Wita. Sesi pertama dibawakan oleh Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Benediktus Bensy. Pada kesempatan itu, Romo Bene menyampaikan materi tentang OMK dan Perkawinan Katolik.
Selanjutnya, Kasat Narkoba Polres Manggarai Iptu Fidelis Doni menjelaskan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang mengancam generasi muda. Sesi ini diawali dengan deklarasi anti hoax, di mana OMK Lumen Gratiae Katedral Ruteng menyatakan siap membantu tugas polisi dalam mengatasi penyebaran berita bohong, ujaran kebencian dan isu SARA.
Iptu Fidelis dalam pemaparannya menjelaskan tentang jenis-jenis Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) serta bahayanya bagi kesehatan. “Anggota OMK harus bebas dari narkoba. Di Ruteng, selama saya di satuan narkoba, sudah ada tiga kasus yang kami tangkap. Rata-rata terjebak karena persoalan ekonomi,” jelas Fidelis. Karenanya diharapkan anggota OMK juga menjadi generasi kreatif dan cerdas, sehingga kuat secara ekonomi dan tidak mudah ditipu.

Anggota OMK Lumen Gratiae pada kegiatan pembinaan rohani | Foto: Frans Joseph, Ruteng
Dalam bina rohani itu, anggota OMK LG juga diperkenalkan pada adat istiadat perkawinan dalam tradisi Manggarai. Materi ini disampaikan oleh Simon Manggu, salah seorang pengurus DPP Katedral Ruteng yang juga sering menjadi pemateri dengan tema serupa pada Kursus Persiapan Perkawinan Katolik.
Sementara itu, Hesty Ngajang dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, KB dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai mengajak kaum muda Katedral Ruteng untuk menjadi bagian dari GenRe atau generasi berencana. “Ada tiga masalah yang melanda kaum muda yakni pernikahan dini, seks bebas, dan narkoba. Perilaku seks bebas berhubungan erat dengan penyebaran HIV/AIDS. Saya berharap anggota OMK Katedral ini terbebas dari persoalan-persoalan tersebut,” ungkap Hesty.

Hesty Ngajang menyajikan materi GenRe | Foto: Frans Joseph, Ruteng
Sesi terakhir diisi dengan motivasi wirausaha yang disampaikan oleh Inocentius Peni. Praktisi koperasi di Manggarai Raya ini menuturkan tentang pentingnya sikap berani berwirausaha. “Jangan pernah takut mencoba. Generasi muda, terutama anggota OMK harus siap menjadi wirausahawan handal. Kami siap membantu asal Anda mau belajar,” tutur Ino.

Sebagian anggota OMK Lumen Gratiae Katedral Ruteng | Foto: Frans Joseph, Ruteng
Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan pembinaan rohani itu, Pastor Moderator OMK Lumen Gratiae RD Risno Maden menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemateri. Pastor Rekan di Paroki Katedral Ruteng ini yakin bahwa seluruh materi bina rohani tersebut akan berdampak positif bagi anggota OMK Lumen Gratiae Paroki St. Maria Assumpta – St. Yosef, Katedral Ruteng. (*/arm)